Senin, 06 Januari 2014

PUPUS



PUPUS
            Kalian percaya bahwa Cinta tak harus Memiliki?? Apa kalian pernah merasakannya?? Ketika kalian merasakannya apa yang kalian lakukan??apa kalian akan terus menjalaninya dan menerima semua keadaan itu atau kalian akan berpikir bahwa ketika tak mampu kumiliki kenapa tidak aku tinggalkan??
            Yang akan aku tulis ini adalah sebuah kisah dimana seseorang begitu mencintai dan menyayangi seseorang yang sampai detik ini hanyalah sebatas teman.
            Dia Rara. Rara adalah cewek biasa yang hidupnya selalu ceria dan juga selalu diisi dengan kehadiran sahabat-sahabat yang begitu sangat sayang padanya. Rara cewek yang cerewet dan juga sangat centil. Dia berteman dengan semua orang baik cewek maupun cowok. Tak dapat dipungkiri bahwa teman lelaki Rara sangat banyak, karena Rara memang sangat senang berbagi dengan teman-teman cowoknya. Rara juga sangat perhatian dan terkadang perhatiannya itu dianggap lain oleh teman-teman cowoknya.
            Nah, di kelas Rara mempunyai satu temen cowok yang kerap kali bertengkar dengannya tapi, gag serius kog. Namanya Ken, cowok keren dan juga cuek tapi punya selera humor yang cukup tinggi. Ken memang bisa dibilang salah satu cowok keren yang ada di kampus, dan cowok keren gag pernah jauh dari yang namanya cewek. Ken salah satu incaran cewek-cewek di kampus dan nyatanya Ken memang banyak di gosipkan dengan banyak cewek kampus baik dari kelas maupun dari fakultas lain.
            Ken dan Rara jarang akur..dikampus hobinya saling caci maki tapi Rara gag pernah menanggapi dengan serius semua tindakan Ken. Entah dengan Ken, apa menganggap ini serius atau enggak. Namun, dibalik pertengkaran itu gag dapat dipungkiri Rara kerap kali membantu Ken terutama masalah tugas. Seperti yang kita ketahui Ken agak males buat masuk kuliah. Masuk siih iya, tapi kalau dah ngabsen kabur dah tuh ke kantin kalau enggak bisa bête banget tuh muka.
            Jika ada tugas Rara kerap kali mengerjakan tugas Ken dan yang tentunya dengan gombalan-gombalan Ken. Tapi, Rara bukannya kemakan omongan gombalan Ken yang bullsheet itu, melainkan karena Rara memang cewek yang paling gag tegaan. Jangankan hanya Ken temen cowok Rara yang lain pun kalau gag ngerjain tugas yaah dengan kasian Rara yang ngerjain tugas mereka.
            Ken pastinya sangat senang berhubung dia gag mesti pusing lagi buat mikirin tugas yang pastinya gag pengen Ken pikirin. Rara yang sering curhat dengan Ken memang sering jadi sasaran Ken buat ngerjain tugas-tugasnya. Yah ujung-ujungnya Ken hanya bermodalkan “TERIMA KASIH”
            Seperti biasanya Ken gag masuk lgi kuliah pertama dan hari ini dosen ngasih tugas dan gag biasanya, tuga ini agak ribet soalnya mesti nulis tangan. Rara yang udah gelisah karena firasatnya pun mulai buruk, Ken pasti nyuruh dia nulis tugasnya itu. Rara pun mengirimkan message pada Ken menanyakan kenapa gag masuk kuliah pertama. Dan dapat diduga jawaban Ken akan selalu sama “Maaf baru bales abies baru bangun”.
            Rara menggelengkan kepala melihat balesan dari Ken. Emang dasar si Ken udah tahu seorang mahasiswa hobby nya begadang keak bapak-bapak yang tugasnya ronda setiap malem. Mungkin kalau Ken ditanya mengenai hobby nya pasti jawabannya “TIDUR” . Ken kalau udah tidur gag bisa di gangguin kalau sampai di ganggu yakin aja ganasan Ken dibanding singa.
            Malam harinya Rara pun mengirimkan pesan kepada Ken memberitahukan tugas yang tadi pagi diberikan oleh Dosen Metodelogi Riset nya. Ken Cuma bales kapan dikumpulnya. Rara pun menjelaskan semuanya sampai tuntas. Tapi, yakin aja sampe tuh mulut berbusa juga Ken bakal ngerti kalau tuh tugas dah selesai. Dengan baik hati pun Rara bersedia mengerjakan tugas Ken yang sedari 20 menit gag ngerti-ngerti soal tugasnya itu.
            Tugas yang diberikan emang agak rumit, tugas yang Rara kerjakan sekitar 7 lembar ditambah tugas Ken semuanya 14 lembar. Bisa bayangin khan capeknya nulis tugas laporan mana tulisan harus dibedain, kalau enggak bisa-bisa Ken dan Rara kena sanksi. Kalaupun itu terjadi yakin aja yang dihukum pasti Ken lah, namun karena gag tega Rara pun berusaha buat agar tulisan mereka beda. Di dunia nyata tulisan Ken emang gag sebanding mukanya yang cute. Tampang boleh ganteng tapi tulisan Ken kayak cakaran ayam yang kelindes kereta api yang tertiup badai. Nah parah khan???
            Hari itu hari jumat, Rara mulai untuk mengerjakan tugas yang sudah menunggunya senin nanti harus udah ke kumpul. Malam itu Ken sms.in Rara nanyain dia lagi ngapain, kenapa belum tidur padahal udah jam 11 malem. Rara Cuma bales kalau dia lagi ngerjain tugas Ken. Ken yang merasa kasian menyuruh Rara untuk tidur, tapi nanggung udah 3 lembar soalnya. Ken pun menemani Rara sms.an. dipikir-pikir sebenarnya ganggu banget tapi gag tau kenapa Rara malah seneng bisa di ajakin smsan ma Ken.
            Ponsel Rara pun kembali berbunyi. Nah past isms dari Ken. Rara pun membuka pesannya, Rara sempat syok membaca sms dari Ken. Padahal isi sms Ken Cuma pengen ngajakin Rara satnite(Saturday night = malam minggu). Rara masih bengong tapi juga seneng, Rara pun mengiyakan ajakan Ken.
            Keesokan harinya, Ken dan Rara pun jalan bareng. Mereka minum jus bareng dan makan malem bareng di pedagang kaki limaan. Ken yang ternyata suka makan pangsit itu dengan lahapnya menyantap pangsit yang sudah ada dihadapannya. Rara hanya tersenyum senang saat melihat tingkah Ken yang selalu membuatnya terpesona.
            Sejak hari itu Ken dan Rara makin dekat dan semakin dekat lagi. Mereka sering jalan berdua, dan pastinya ngelewatin banyak hal. Ken dan Rara sekarang lebih sering pulang kampus bersama dan itu semua menjadikan bahan gossip hangat dikampus.
            Secara Ken yang jutek sering banget beradu otot maupun beradu mulut dengan Rara. Dan kerap kali Ken yang blak-blakan ketika diejek dengan Rara hanya akan menjawab “Mana mungkin saya suka sama cewek kurus jelek kayak Rara??” gitu candanya sama teman sekelasnya. Akhir-akhir ini mereka sangat akrab meskipun Ken orangnya gag suka dengan cewek yang terlalu agresif di depan teman-temannya. Jadi, meskipun sangat dekat dengan Rara tapi Ken gag suka kalau Rara terlalu lebay di depan Ken.
            Seiring berjalannya waktu dan gag dapat dipungkiri lagi Rara beneran suka sama Ken. Padahal dulu Ken pernah nembak Rara namun, Rara menolah Ken karena dia pikir Ken mungkin hanya main-main dan juga pasti akan mempermainkan Rara. Secara Ken yang gag pernah serius dengan cewek manapun. Dan Rara tau itu karena Ken juga sering curhat dengan Rara.
            Berjalan 5 bulan kedekatan antara Ken dan Rara namun gag ada kepastian antara hubungan mereka berdua. Mereka hanya sebatas teman jalan. Sering kali Ken menyakiti hati Rara, namun yang sangat menyayangi Ken hanya bisa tersenyum dengan semua perlakuan Ken terhadapnya.
            Rara sangat sayang dengan Ken. Sejak pertama bertemu dengan Ken awal tes kesehatan untuk masuk salah satu Fakultas Kesehatan. Saat itu Rara memperhatikan Ken yang memangf sangat memepesona itu. Gag hanya itu, saat PROSPEK kampus tiba-tiba perut Rara sangat kesakitan dan Ken yang ada disampingnya menyadari hal itu, Ken kemudian berkata pada Rara “kalau mang gag bisa nahan, gag usah dipaksain..pulang aja”. Rara makin terpesona dengan Ken saat itu. Semenjak saat itu dia memendam perasaan sukanya itu terhadap Ken, karena saat itu Rara telah menjalin hubungan dengan orang lain dan hubungan mereka berjalan sudah 1 tahun lebih.
            Diam-diam Rara selalu memperhatikan tingkah Ken. Mereka selalu bertengkar dan akan sangat merindukan jika dalam sehari gag ketemu. Sampai suatu hari Rara menelpon Ken. “ Ken?? Sambil terisak-isak.
Ken kaget mendengar Rara yang tiba-tiba menangis, dan bertanya ada apa??Rara pun dengan isakan tangisnya menceritakan tentang duka hatinya. Pacar Rara yang udah jalan 2 tahun akan segera menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya. Ken hanya menenangkan Rara. Ken tak dapat berbuat banyak akan hal ini.
            Ken berusaha menghibur Rara , hingga entah kenapa hal itu jadi terasa mudah dilalui oleh Rara sejak Ken ada disampingnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar