Only You
Hari ini terasa begitu sangat berbeda dibanding hari sebelumnya,
sekarang disaat mataku terbuka aku pun disambut dengan sapaan manis dari
seseorang yang begitu membuat hidupku lebih bermakna. Dia Deno, cwok yang saat
ini menjadi pujaan hatiku. Dia seseorang yang begitu sangat baik, manis,
perhatian, pengertian dan juga begitu sabar meski dia mengenalku begitu
singkat.
Oiya,,pekenalkan
aku Dera, cewek yang saat ini duduk di bangku perkuliahan semester 5 jurusan
Keperawatan. Aku suka dengan hal yang baru dan menantang, suka dengan humor,
suka bercanda, jail dan juga tegar. Aku selalu saja menghadapi begitu banyak
cobaan meski semua itu bisa teratasi kecuali satu hal, CINTA.
Entah kenapa aku
begitu kurang beruntung dalam hal percintaan, meski terkesan begitu easy going
dan fun tapi entah gag pernah mulus dalam hal satu ini.
Terkadang aku menjadi tempat curhat terbaik bagi teman-temanku, dan yang
menganehkan karena aku sendiri kadang bingung mencari jalan keluar bagi urusan
percintaanku.
Berbagai rasa telah
aku rasakan, mulai dari manis, pahit, asamnya cinta semua sudah aku rasain,
meski jalan satu-satunya Cuma sabar dan ikhlas aku selalu yakin bahwa “semua
akan indah pada waktunya”. Seperti itulah aku mencoba untuk member keyakinan
pada diriku sekedar penghibur atau entahlah manfaat bagi hidupku.
Tapi sekarang,
telah aku temukan seorang pria yang lebih pantas kusebut seorang malaikat. Deno
mungkin cowok terbaik sepanjang sejarah kehidupanku. Deno hadir disaat yang
begitu tepat, karena dia hadir disaat aku luka oleh “cinta yang tak pasti”.
Deno itu memang hadir pada saat aku sedang dekat dengan seseorang, tetapi hubungan
itu gag pernah ada, jadi akhirnya kuputuskan untuk memilih Deno sebagai
kekasihku saat ini.
Aku akhirnya tak
salah pilih, Deno memang orang yang tepat untukku. Dia tau cara membuatku
bahagia, meski hal kecil sekalipun dia selalu bisa berhasil membuatku luluh.
Dia itu tau bagaimana harus marah dan juga tau cara marah yang baik. Dia nyaris
selalu membuatku jatuh cinta padanya setiap hari. Umur hubungan kami saja baru
menginjak 1 bulan, tapi sumpah kenapa begitu terasa lama. Apa karena hubungan
kami yang jarak jauh, atau karena aku dan Deno hanya bisa bertemu 3-4 kali
dalam sebulan, dan kalian tau??itu sangat menyiksa. Hehehehe J
Aku benar-benar
merasakan rindu yang begitu dalam ketika harus jauh dari Deno. Saat bertemu
sekalipun aku sangat merindukannya, dan serasa tak ingin jauh darinya. Saat
bertemu dengannya, meski begitu terlihat canggung dan malu-malu tapi begitu
jelas terlihat rindu diantara kami berdua. Aku dan Deno tau persis resiko dari
hubungan Long Distance ini, tapi dia yakin mampu maka aku pun tak ragu. Aku
selalu percaya dengan Deno dia pun sama selalu percaya padaku.
Komunikasi
diantara kami tak pernah terlewat, kami berdua telah berkomitmen bahwa setiap
hari kami akan berkomunikasi baik secara telepon maupun sekedar smsan. Bahkan
aku dan Deno membuat jadwal komunikasi, untuk lebih mempererat hubungan kami
berdua. Rindu tak hentinya terucap baik dari mulut aku maupun Deno. Dia begitu
baik dan romantis, sangat manis.
Ku akui selama
bersama Deno aku begitu bahagia, perhatian dia membuatku begitu sangat
berharga, dia selalu mengkhawatirkanku meski dalam hal begitu kecil. Dia akan
marah ketika aku telat makan, dia akan marah kalau tau aku lecet sedikit saja,
dia akan khawatir berat kalau sms maupun telepon dari dia tak aku jawab, dia
akan sedih kalau tau aku sakit, dia akan gelisah kalau harus mengerjakan
sesuatu yang butuh waktu untuk beberapa menit meninggalkanku. Aku menjadi orang
yang begitu sangat beruntung.
Dia nyaris begitu
sangat sempurna di mataku. Bagiku dia bukan hanya indah tapi sempurna. Dia tau
cara memanjakanku dengan baik. Bahkan pada saat marah pun kami berdua gag
pernah merasa bahwa kami marah karena pada saat marah sekalipun dia masih
memanggilku sayang dan juga masih membuatku selalu tertawa.
Dia memang begitu
sangat manis hingga gula pun kalah dengan manisnya senyum yang Deno punya. Aku
terkadang egois dengan sikapku yang terkadang terlalu terkesan membutuhkan
perhtaian lebih dari Deno, meski sebenarnya Deno setiap harinya memberikan
perhatian yang tak pernah berkurang sedikit pun terhadapku.
Ketika sikap egois itu muncul seperti biasanya Deno selalu berhasil
mengatasinya tanpa celah sedikit pun. Deno tak pernah gagal untuk hal
membahagiakanku.
Deno tak pernah
marah denganku, meski terkadang itu membuatku sangat jenuh, tetapi aku tau
betul bahwa Deno sangat mencintaiku. Deno sangat menyayangiku dan berikanku
begitu banyak cinta di setiap hariku. Dan itu pasti sangat membuat semua
pasangan manapun bahagia dan sangat romantis.
Setiap hari Deno
menghujaniku dengan kata sayang yang ia punya dan itu tak pernah membuatku
bosan untuk mendengar dan selalu mendengarnya. Mulai bangun pagi hingga mataku
ingin tertutup Deno selalu ada untuk memberikan cinta, dan itu membuatku tak
pernah merasa jauh darinya.
Suatu hari untuk
membuktikan sayangku terhadap Deno, aku berencana untuk memberikan surprise
pada Deno. Malam harinya aku sedikit ribut dengan Deno dan kuputuskan untuk
menonaktifkan nomer handphone aku, karena aku tau betul bahwa Deno akan sangat
cemas ketika nomer aku gag aktif, jadi aku manfaatkan kesempatan itu untuk
memberikan surprise pada kekasih hatiku itu.
Pagi sekali aku
sudah bangun dan segera bersiap menuju tempat Deno berada. Sekitar jam 8 pagi
aku sudah bersiap, aku dengan sweater merahku dan juga sepatu kesayanganku
telah siap menuju tempat pujaan hatiku. Kali ini aku ditemani sahabat aku Fery,
Rany dan juga Aiman. Kami berempat pun berangkat.
Perkiraan sampai
disana sekitar sejam tapi ditengah jalan tiba-tiba hujan turun dengan begitu
derasnya, kami pun memutuskan untuk berteduh. Karena semakin lama hujan
sepertinya tak berniat untuk berhenti akhirnya aku pun memutuskan untuk tetap
jalan meski terhadang oleh hujan. Tapi anehnya, meski terhalang oleh hujan aku
tetap saja merasa bahagia.
Hujan masih begitu
derasnya membasahi pakaianku dan juga Rany yang saat itu jadi boncenganku.
Sempat ngerasa gag enak dengan Rany yang juga ikut kebasahan tetapi gag masalah
bagi Rany yang saat itu juga ingin menemui kekasih hatinya di tempat yang sama
dengan Deno. Kami masih terus melawan hujan dan akhirnya hujan pun reda. Aku
dan Rany pun sedikit mengeringkan baju dan juga mencari toilet dan akhirnya
kita berdua sampai di sebuah mesjid.
Fery dan Aiman
masih terjebak hujan jauh dibelakang aku dan memutuskan untuk berteduh rumah
pacar Fery. Karena waktu ngeburu kita yang berencana buat balik lagi sore
harinya, akhirnya aku mengirimkan message ke Fery dan Aiman untuk menunggu
ditempat temen aku yang ada dikota tersebut.
Sekitar 30 menit
sampailah aku dan Rany di rumah temen aku Anto. Perjalanan yang lumayan lama
akibat hujan membuat semua badan jadi lemes dan juga capek. Badanku sudah basah
dan juga akhirnya pakaian kami pun kering dibadan.