Senin, 06 Januari 2014

Lovely Cake



LOVELY
Cake...
            Secangkir cappuccino plus cupcake strawberry yang sudah ada di meja kini disantap manis oleh bibir tipis yang kini duduk di meja paling sudut sambil menatap di balik jendela kaca sebuah café. Tangannya begitu kecil dan juga matanya yang sangat indah membuat siapa pun yang melihat begitu terpesona. Kenikmatan itu tak berhenti sampai disitu, tubuh mungil yang dibalut dengan baju berwarna pink muda dan juga rok mini yang begitu cocok dengannya membuat mata tak berkedip untuk menatapnya.
            Gadis mungil itu bernama Diandra, cewek yang juga salah satu pelanggan tetap café tersebut. Tempat itu pun menjadi favoritenya, karena dari sudut itu dia dapat melihat jalan dengan orang yang ramai lalu lalang entah tujuannya kemana??
Semua orang dapat sibuk dengan urusan mereka masing-masing tak lain pula dengan Diandra.
            Bel yang tergantung dipintu berbunyi, pintu café terbuka membuat lamunan Diandra yang saat itu sedang meneguk secangkir cappuccino tiba-tiba matanya menuju kepada seorang cowok yang baru saja membuka pintu café. Sesosok pria yang lumayan mempesona, tubuhnya yang tinggi dengan kaos berwarna biru masuk dengan melemparkan senyuman manis kepada Diandra yang tak tersadar bahwa telah menatap pria itu.
            Kembali Diandra menyantap cupcake strawberry yang kini menunggu dihadapannya sedari tadi. Cupcake itu memang manis namun tak semanis dengan kisah cinta Diandra yang rumit. Terkadang untuk melepaskan penat hati yang Diandra alami, dengan meneguk secangkir cappuccino dan cupcake dapat membuat perasaannya sedikit tenang.
            Meski selalu berusaha untuk bisa move on dari apa yang dia alami, tetapi terkadang secangkir cappuccino itu membuatnya tiba-tiba merasa hidupnya pahit.

Only You



Only You
            Hari ini terasa begitu sangat berbeda dibanding hari sebelumnya, sekarang disaat mataku terbuka aku pun disambut dengan sapaan manis dari seseorang yang begitu membuat hidupku lebih bermakna. Dia Deno, cwok yang saat ini menjadi pujaan hatiku. Dia seseorang yang begitu sangat baik, manis, perhatian, pengertian dan juga begitu sabar meski dia mengenalku begitu singkat.
            Oiya,,pekenalkan aku Dera, cewek yang saat ini duduk di bangku perkuliahan semester 5 jurusan Keperawatan. Aku suka dengan hal yang baru dan menantang, suka dengan humor, suka bercanda, jail dan juga tegar. Aku selalu saja menghadapi begitu banyak cobaan meski semua itu bisa teratasi kecuali satu hal, CINTA.
            Entah kenapa aku begitu kurang beruntung dalam hal percintaan, meski terkesan begitu easy going dan fun tapi entah gag pernah mulus dalam hal satu ini.
Terkadang aku menjadi tempat curhat terbaik bagi teman-temanku, dan yang menganehkan karena aku sendiri kadang bingung mencari jalan keluar bagi urusan percintaanku.
            Berbagai rasa telah aku rasakan, mulai dari manis, pahit, asamnya cinta semua sudah aku rasain, meski jalan satu-satunya Cuma sabar dan ikhlas aku selalu yakin bahwa “semua akan indah pada waktunya”. Seperti itulah aku mencoba untuk member keyakinan pada diriku sekedar penghibur atau entahlah manfaat bagi hidupku.
            Tapi sekarang, telah aku temukan seorang pria yang lebih pantas kusebut seorang malaikat. Deno mungkin cowok terbaik sepanjang sejarah kehidupanku. Deno hadir disaat yang begitu tepat, karena dia hadir disaat aku luka oleh “cinta yang tak pasti”. Deno itu memang hadir pada saat aku sedang dekat dengan seseorang, tetapi hubungan itu gag pernah ada, jadi akhirnya kuputuskan untuk memilih Deno sebagai kekasihku saat ini.
            Aku akhirnya tak salah pilih, Deno memang orang yang tepat untukku. Dia tau cara membuatku bahagia, meski hal kecil sekalipun dia selalu bisa berhasil membuatku luluh. Dia itu tau bagaimana harus marah dan juga tau cara marah yang baik. Dia nyaris selalu membuatku jatuh cinta padanya setiap hari. Umur hubungan kami saja baru menginjak 1 bulan, tapi sumpah kenapa begitu terasa lama. Apa karena hubungan kami yang jarak jauh, atau karena aku dan Deno hanya bisa bertemu 3-4 kali dalam sebulan, dan kalian tau??itu sangat menyiksa. Hehehehe J
            Aku benar-benar merasakan rindu yang begitu dalam ketika harus jauh dari Deno. Saat bertemu sekalipun aku sangat merindukannya, dan serasa tak ingin jauh darinya. Saat bertemu dengannya, meski begitu terlihat canggung dan malu-malu tapi begitu jelas terlihat rindu diantara kami berdua. Aku dan Deno tau persis resiko dari hubungan Long Distance ini, tapi dia yakin mampu maka aku pun tak ragu. Aku selalu percaya dengan Deno dia pun sama selalu percaya padaku.
            Komunikasi diantara kami tak pernah terlewat, kami berdua telah berkomitmen bahwa setiap hari kami akan berkomunikasi baik secara telepon maupun sekedar smsan. Bahkan aku dan Deno membuat jadwal komunikasi, untuk lebih mempererat hubungan kami berdua. Rindu tak hentinya terucap baik dari mulut aku maupun Deno. Dia begitu baik dan romantis, sangat manis.
            Ku akui selama bersama Deno aku begitu bahagia, perhatian dia membuatku begitu sangat berharga, dia selalu mengkhawatirkanku meski dalam hal begitu kecil. Dia akan marah ketika aku telat makan, dia akan marah kalau tau aku lecet sedikit saja, dia akan khawatir berat kalau sms maupun telepon dari dia tak aku jawab, dia akan sedih kalau tau aku sakit, dia akan gelisah kalau harus mengerjakan sesuatu yang butuh waktu untuk beberapa menit meninggalkanku. Aku menjadi orang yang begitu sangat beruntung.
            Dia nyaris begitu sangat sempurna di mataku. Bagiku dia bukan hanya indah tapi sempurna. Dia tau cara memanjakanku dengan baik. Bahkan pada saat marah pun kami berdua gag pernah merasa bahwa kami marah karena pada saat marah sekalipun dia masih memanggilku sayang dan juga masih membuatku selalu tertawa.
            Dia memang begitu sangat manis hingga gula pun kalah dengan manisnya senyum yang Deno punya. Aku terkadang egois dengan sikapku yang terkadang terlalu terkesan membutuhkan perhtaian lebih dari Deno, meski sebenarnya Deno setiap harinya memberikan perhatian yang tak pernah berkurang sedikit pun terhadapku.
Ketika sikap egois itu muncul seperti biasanya Deno selalu berhasil mengatasinya tanpa celah sedikit pun. Deno tak pernah gagal untuk hal membahagiakanku.
            Deno tak pernah marah denganku, meski terkadang itu membuatku sangat jenuh, tetapi aku tau betul bahwa Deno sangat mencintaiku. Deno sangat menyayangiku dan berikanku begitu banyak cinta di setiap hariku. Dan itu pasti sangat membuat semua pasangan manapun bahagia dan sangat romantis.
            Setiap hari Deno menghujaniku dengan kata sayang yang ia punya dan itu tak pernah membuatku bosan untuk mendengar dan selalu mendengarnya. Mulai bangun pagi hingga mataku ingin tertutup Deno selalu ada untuk memberikan cinta, dan itu membuatku tak pernah merasa jauh darinya.
            Suatu hari untuk membuktikan sayangku terhadap Deno, aku berencana untuk memberikan surprise pada Deno. Malam harinya aku sedikit ribut dengan Deno dan kuputuskan untuk menonaktifkan nomer handphone aku, karena aku tau betul bahwa Deno akan sangat cemas ketika nomer aku gag aktif, jadi aku manfaatkan kesempatan itu untuk memberikan surprise pada kekasih hatiku itu.
            Pagi sekali aku sudah bangun dan segera bersiap menuju tempat Deno berada. Sekitar jam 8 pagi aku sudah bersiap, aku dengan sweater merahku dan juga sepatu kesayanganku telah siap menuju tempat pujaan hatiku. Kali ini aku ditemani sahabat aku Fery, Rany dan juga Aiman. Kami berempat pun berangkat.
            Perkiraan sampai disana sekitar sejam tapi ditengah jalan tiba-tiba hujan turun dengan begitu derasnya, kami pun memutuskan untuk berteduh. Karena semakin lama hujan sepertinya tak berniat untuk berhenti akhirnya aku pun memutuskan untuk tetap jalan meski terhadang oleh hujan. Tapi anehnya, meski terhalang oleh hujan aku tetap saja merasa bahagia.
            Hujan masih begitu derasnya membasahi pakaianku dan juga Rany yang saat itu jadi boncenganku. Sempat ngerasa gag enak dengan Rany yang juga ikut kebasahan tetapi gag masalah bagi Rany yang saat itu juga ingin menemui kekasih hatinya di tempat yang sama dengan Deno. Kami masih terus melawan hujan dan akhirnya hujan pun reda. Aku dan Rany pun sedikit mengeringkan baju dan juga mencari toilet dan akhirnya kita berdua sampai di sebuah mesjid.
            Fery dan Aiman masih terjebak hujan jauh dibelakang aku dan memutuskan untuk berteduh rumah pacar Fery. Karena waktu ngeburu kita yang berencana buat balik lagi sore harinya, akhirnya aku mengirimkan message ke Fery dan Aiman untuk menunggu ditempat temen aku yang ada dikota tersebut.
            Sekitar 30 menit sampailah aku dan Rany di rumah temen aku Anto. Perjalanan yang lumayan lama akibat hujan membuat semua badan jadi lemes dan juga capek. Badanku sudah basah dan juga akhirnya pakaian kami pun kering dibadan.

PUPUS



PUPUS
            Kalian percaya bahwa Cinta tak harus Memiliki?? Apa kalian pernah merasakannya?? Ketika kalian merasakannya apa yang kalian lakukan??apa kalian akan terus menjalaninya dan menerima semua keadaan itu atau kalian akan berpikir bahwa ketika tak mampu kumiliki kenapa tidak aku tinggalkan??
            Yang akan aku tulis ini adalah sebuah kisah dimana seseorang begitu mencintai dan menyayangi seseorang yang sampai detik ini hanyalah sebatas teman.
            Dia Rara. Rara adalah cewek biasa yang hidupnya selalu ceria dan juga selalu diisi dengan kehadiran sahabat-sahabat yang begitu sangat sayang padanya. Rara cewek yang cerewet dan juga sangat centil. Dia berteman dengan semua orang baik cewek maupun cowok. Tak dapat dipungkiri bahwa teman lelaki Rara sangat banyak, karena Rara memang sangat senang berbagi dengan teman-teman cowoknya. Rara juga sangat perhatian dan terkadang perhatiannya itu dianggap lain oleh teman-teman cowoknya.
            Nah, di kelas Rara mempunyai satu temen cowok yang kerap kali bertengkar dengannya tapi, gag serius kog. Namanya Ken, cowok keren dan juga cuek tapi punya selera humor yang cukup tinggi. Ken memang bisa dibilang salah satu cowok keren yang ada di kampus, dan cowok keren gag pernah jauh dari yang namanya cewek. Ken salah satu incaran cewek-cewek di kampus dan nyatanya Ken memang banyak di gosipkan dengan banyak cewek kampus baik dari kelas maupun dari fakultas lain.
            Ken dan Rara jarang akur..dikampus hobinya saling caci maki tapi Rara gag pernah menanggapi dengan serius semua tindakan Ken. Entah dengan Ken, apa menganggap ini serius atau enggak. Namun, dibalik pertengkaran itu gag dapat dipungkiri Rara kerap kali membantu Ken terutama masalah tugas. Seperti yang kita ketahui Ken agak males buat masuk kuliah. Masuk siih iya, tapi kalau dah ngabsen kabur dah tuh ke kantin kalau enggak bisa bête banget tuh muka.
            Jika ada tugas Rara kerap kali mengerjakan tugas Ken dan yang tentunya dengan gombalan-gombalan Ken. Tapi, Rara bukannya kemakan omongan gombalan Ken yang bullsheet itu, melainkan karena Rara memang cewek yang paling gag tegaan. Jangankan hanya Ken temen cowok Rara yang lain pun kalau gag ngerjain tugas yaah dengan kasian Rara yang ngerjain tugas mereka.
            Ken pastinya sangat senang berhubung dia gag mesti pusing lagi buat mikirin tugas yang pastinya gag pengen Ken pikirin. Rara yang sering curhat dengan Ken memang sering jadi sasaran Ken buat ngerjain tugas-tugasnya. Yah ujung-ujungnya Ken hanya bermodalkan “TERIMA KASIH”
            Seperti biasanya Ken gag masuk lgi kuliah pertama dan hari ini dosen ngasih tugas dan gag biasanya, tuga ini agak ribet soalnya mesti nulis tangan. Rara yang udah gelisah karena firasatnya pun mulai buruk, Ken pasti nyuruh dia nulis tugasnya itu. Rara pun mengirimkan message pada Ken menanyakan kenapa gag masuk kuliah pertama. Dan dapat diduga jawaban Ken akan selalu sama “Maaf baru bales abies baru bangun”.
            Rara menggelengkan kepala melihat balesan dari Ken. Emang dasar si Ken udah tahu seorang mahasiswa hobby nya begadang keak bapak-bapak yang tugasnya ronda setiap malem. Mungkin kalau Ken ditanya mengenai hobby nya pasti jawabannya “TIDUR” . Ken kalau udah tidur gag bisa di gangguin kalau sampai di ganggu yakin aja ganasan Ken dibanding singa.
            Malam harinya Rara pun mengirimkan pesan kepada Ken memberitahukan tugas yang tadi pagi diberikan oleh Dosen Metodelogi Riset nya. Ken Cuma bales kapan dikumpulnya. Rara pun menjelaskan semuanya sampai tuntas. Tapi, yakin aja sampe tuh mulut berbusa juga Ken bakal ngerti kalau tuh tugas dah selesai. Dengan baik hati pun Rara bersedia mengerjakan tugas Ken yang sedari 20 menit gag ngerti-ngerti soal tugasnya itu.
            Tugas yang diberikan emang agak rumit, tugas yang Rara kerjakan sekitar 7 lembar ditambah tugas Ken semuanya 14 lembar. Bisa bayangin khan capeknya nulis tugas laporan mana tulisan harus dibedain, kalau enggak bisa-bisa Ken dan Rara kena sanksi. Kalaupun itu terjadi yakin aja yang dihukum pasti Ken lah, namun karena gag tega Rara pun berusaha buat agar tulisan mereka beda. Di dunia nyata tulisan Ken emang gag sebanding mukanya yang cute. Tampang boleh ganteng tapi tulisan Ken kayak cakaran ayam yang kelindes kereta api yang tertiup badai. Nah parah khan???
            Hari itu hari jumat, Rara mulai untuk mengerjakan tugas yang sudah menunggunya senin nanti harus udah ke kumpul. Malam itu Ken sms.in Rara nanyain dia lagi ngapain, kenapa belum tidur padahal udah jam 11 malem. Rara Cuma bales kalau dia lagi ngerjain tugas Ken. Ken yang merasa kasian menyuruh Rara untuk tidur, tapi nanggung udah 3 lembar soalnya. Ken pun menemani Rara sms.an. dipikir-pikir sebenarnya ganggu banget tapi gag tau kenapa Rara malah seneng bisa di ajakin smsan ma Ken.
            Ponsel Rara pun kembali berbunyi. Nah past isms dari Ken. Rara pun membuka pesannya, Rara sempat syok membaca sms dari Ken. Padahal isi sms Ken Cuma pengen ngajakin Rara satnite(Saturday night = malam minggu). Rara masih bengong tapi juga seneng, Rara pun mengiyakan ajakan Ken.
            Keesokan harinya, Ken dan Rara pun jalan bareng. Mereka minum jus bareng dan makan malem bareng di pedagang kaki limaan. Ken yang ternyata suka makan pangsit itu dengan lahapnya menyantap pangsit yang sudah ada dihadapannya. Rara hanya tersenyum senang saat melihat tingkah Ken yang selalu membuatnya terpesona.
            Sejak hari itu Ken dan Rara makin dekat dan semakin dekat lagi. Mereka sering jalan berdua, dan pastinya ngelewatin banyak hal. Ken dan Rara sekarang lebih sering pulang kampus bersama dan itu semua menjadikan bahan gossip hangat dikampus.
            Secara Ken yang jutek sering banget beradu otot maupun beradu mulut dengan Rara. Dan kerap kali Ken yang blak-blakan ketika diejek dengan Rara hanya akan menjawab “Mana mungkin saya suka sama cewek kurus jelek kayak Rara??” gitu candanya sama teman sekelasnya. Akhir-akhir ini mereka sangat akrab meskipun Ken orangnya gag suka dengan cewek yang terlalu agresif di depan teman-temannya. Jadi, meskipun sangat dekat dengan Rara tapi Ken gag suka kalau Rara terlalu lebay di depan Ken.
            Seiring berjalannya waktu dan gag dapat dipungkiri lagi Rara beneran suka sama Ken. Padahal dulu Ken pernah nembak Rara namun, Rara menolah Ken karena dia pikir Ken mungkin hanya main-main dan juga pasti akan mempermainkan Rara. Secara Ken yang gag pernah serius dengan cewek manapun. Dan Rara tau itu karena Ken juga sering curhat dengan Rara.
            Berjalan 5 bulan kedekatan antara Ken dan Rara namun gag ada kepastian antara hubungan mereka berdua. Mereka hanya sebatas teman jalan. Sering kali Ken menyakiti hati Rara, namun yang sangat menyayangi Ken hanya bisa tersenyum dengan semua perlakuan Ken terhadapnya.
            Rara sangat sayang dengan Ken. Sejak pertama bertemu dengan Ken awal tes kesehatan untuk masuk salah satu Fakultas Kesehatan. Saat itu Rara memperhatikan Ken yang memangf sangat memepesona itu. Gag hanya itu, saat PROSPEK kampus tiba-tiba perut Rara sangat kesakitan dan Ken yang ada disampingnya menyadari hal itu, Ken kemudian berkata pada Rara “kalau mang gag bisa nahan, gag usah dipaksain..pulang aja”. Rara makin terpesona dengan Ken saat itu. Semenjak saat itu dia memendam perasaan sukanya itu terhadap Ken, karena saat itu Rara telah menjalin hubungan dengan orang lain dan hubungan mereka berjalan sudah 1 tahun lebih.
            Diam-diam Rara selalu memperhatikan tingkah Ken. Mereka selalu bertengkar dan akan sangat merindukan jika dalam sehari gag ketemu. Sampai suatu hari Rara menelpon Ken. “ Ken?? Sambil terisak-isak.
Ken kaget mendengar Rara yang tiba-tiba menangis, dan bertanya ada apa??Rara pun dengan isakan tangisnya menceritakan tentang duka hatinya. Pacar Rara yang udah jalan 2 tahun akan segera menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya. Ken hanya menenangkan Rara. Ken tak dapat berbuat banyak akan hal ini.
            Ken berusaha menghibur Rara , hingga entah kenapa hal itu jadi terasa mudah dilalui oleh Rara sejak Ken ada disampingnya.