Feel…
Apa kalian
pernah merasa diacuhkan, dilupakan, sendirian meski didalam keramaian??apa
kalian pernah merasakan hal dimana ketika kamu care terhadap orang-orang
disekelilingmu, namun tak sedikitpun diantara mereka yang peduli akan
perasaanmu??apa pernah kau memberikan rasa yang tulus namun, tak sedikit pun
yang mau melihat ketulusanmu??
Aku
Wika..aku selalu ceria meski didalam hatiku selalu kesepian, aku mempunyai
banyak teman, sahabat, tetapi, seperti berada di sebuah pemakaman sendiri, aku
hanya mencoba mengimbangi perasaanku dengan terapi berpikir positif meski
sebenarnya hidupku hancur.
Mulai
dari masalah hidup, kuliah, percintaan, keluarga dan juga masalah
teman/sahabat.
Hidupku
hancur, keluargaku cukup harmonis, saudaraku 5, aku anak ketiga, mama dan
papaku baik, mereka cukup membekaliku dengan banyak hal yang bermanfaat dan
positif. Tapi lepas dari semua itu, aku tipe orang yang tidak betah dirumah,
suka tantangan, hal baru dan juga teman-temanku banyakan dari kaum adam.
Aku
selalu suka dengan hal yang diluar rumah. Aku suka dengan keadaan dimana aku
merasa bisa bebas, meski aku selalu jadi sorotan keluargaku, karena aku anak
cewek yang mungkin kalian semua tau.
Anak
cewek terkesan lebih calm, yang biasanya nangkring dirumah, bantuin mama masak,
cuci piring, nyapu, maupun pekerjaan wanita biasanya. Tapi aku??aku memang
lebih “tomboy” dibanding 2 saudara cewekku. Aku suka dengan dunia luar, aku
seperti anak lelaki yang kerjanya ngumpul, nongkrong, ngopi dan juga sesuatu
yang berbau lelaki. Tetapi, jangan salah..aku juga mempunyai banyak temen
wanita dan naluri wanitaku pun masih stabil lah.
Aku
sayang keluargaku, tapi entah kenapa dimata mereka aku selalu membuat masalah.
Apa yang aku kerjakan tak dihargai oleh mereka, mereka selalu membandingkanku
dengan saudaraku yang lain. Saudaraku yang cewek memang anggun, calm, seneng
dirumah, dan gag seliar aku. Mereka pintar, berprestasi, dan jago dibidang
matematika, perhitungan dan sebagainya lah yang sangat memusingkan itu.
Pelajaran yang paling aku gag suka.
Ettss,,jangan
salah!!meskipun nakal aku juga tetap berprestasi, meski gag pernah peringkat
pertama, tapi aku mampu meraih peringkat 4 umum ke bawah. Aku cukup
berprestasi, apalagi di bidang bahasa dan juga seni, namun bagi papa itu bukan
apa-apa. Yaa..menyakitkan dalam keadaan seperti ini, tak mereka hargai.
Aku
beberapa kali mendapatkan piala dari hasilku menyanyi atau di bidang seni
lainnya, tapi yaah..seperti sampah dimata papaku. Masalah cacian, kata-kata gag
pantas, gag jelas, bahkan memarahiku hingga memukulku sudah menjadi hal yang
biasa lagi bagiku.
Aku
begitu suka berada diluar rumah karena bagiku aku bisa mendapatkan hal yang aku
inginkan dengan berada diluar. Orang-orang mampu menghargaiku meski yang
kulakukan sedikit tapi dimata orang lain itu berharga. Terkadang aku muak
dengan yang aku dapatkan. Aku berpikir orang lain saja mampu menghargaiku,
kenapa keluargaku tak bisa??
Mungkin
hal-hal kecil seperti itu yang membuatku menjadi anak yang liar, tapi meski aku
liar, aku takut berbohong, dimata mamaku aku anak yang jujur dan juga terbuka.
Seperti aku katakan, seperti apapun bentuk keluargaku, aku tetap sayang mereka,
meski kadang mereka tak menghargaiku tapi, dimana lagi aku kan kembali kalau
bukan kepada mereka. Aku kadang aneh, bego, aku berpikir andai saja aku bisa
pergi dari rumah, dan bisa menemukan keluarga yang akan menerimaku dengan apa
adanya, dan terutama mampu menghargaiku.
Pikiran
yang bodoh sering kali mampir di pikiranku, tapi semua itu kembali normal
ketika aku mulai berpikir positif lagi. Bagaimanapun mereka adalah keluargaku.
Nah..ketika
kamu merasakan hancur terhadap perlakuan keluargamu, maka kamu akan berharap
bahwa pada kehidupan cintamu akan berakhir bahagia. Tapi itu semua mimpi indah
bagiku. Selain, perasaan dikeluargaku yang hancur, urusan percintaanku pun sama
hancurnya.
Bagiku
gag ada ketenangan dihidupku. Entah ini hanya feeling atau bagaimana??aku
selalu berharap ini adalah mimpi burukku. Cinta yang kata orang begitu indah,
yang kata orang membuat mabuk kepayang, yang kata orang bagaikan di surga, yang
kata para pujangga sebuah syair yang indah, bagiku sebuah takdir, nasib,
musibah atau apalah itu. WHATEVER
Tapi
tunggu dulu, meski seperti itu aku juga pernah merasakan betapa indahnya sebuah
cinta. Aku tipe orang yang mudah jatuh cinta dan juga patah hati. Aku orang
yang sangat care dengan orang lain, tetapi sangat mudah disakiti. Aku orang
yang mudah percaya, meski selalu dibodohi, aku mudah memberi hati, tapi mudah
pula nangis.
Dulu
aku pernah mencintai seseorang dalam hidupku, meski bukan yang pertama, tetapi
dia yang terlama. Aku dengannya hampir 2 tahun menjalin hubungan, aku selingkuh
dengan bodohnya, tetapi bagaimana tidak??dia begitu cuek, memulai mengirimkan
message saja butuh ridho dan keikhlasannya. Bisa dihitung jari selama 2 tahun
itu dia yang mengirimkan pesan duluan.
Sekarang
dia sudah menjadi milik orang lain. Jadi bisa di katakan bahwa dia itu jodoh
orang lain yang secara tidak sengaja aku pacari. Meski dulu aku berbuat
kesalahan tapi aku mencoba bangkit dari keterpurukanku. Meski harus menanggung
malu semur hidupku tapi aku selalu mencoba ikhlas dengan semua yang sudah
terjadi.
Aku
tetap berharap sekarang dia bahagia. Dan aku yakin dia kini bahagia, apalagi
tengah di karuniai seorang Putri. Selamat berbahagia dariku..hhehe
Seperti
anak kecil yang dimana ketika terjatuh maka kamu harus bangkit. Meski untuk
melupakannya begitu sulit, tapi aku mencoba untuk mencintai orang lain dalam
hidupku, berulang kali kucoba, tetapi hasilnya selalu nihil. Semua
mengecewakanku, memcampakkanku, dan pada akhirnya ingin kembali lagi. Karena
bagi mereka sulit menemukan seseorang yang tulus sepertiku. Apa mereka
lupa??atau mereka amnesia??mereka mencampakkanku lalu mengatakan bahwa tak bisa
menemukan yang tulus sepertiku??wake up boy..kenapa harus melepas dahulu baru
sadar.
Jatuh
bangun dalam percintaan, masih membuatku tak pantang menyerah, tetap membuka
hati dan mencintai seseorang. Meski selalu saja kepada orang yang salah. Oh
GOD..hukuman apa ini??
Saat
ini aku mencintai seseorang yang tak dapat kumiliki meski sudah ku korbankan
segalanya, terkecuali kehormatanku. Tetapi tak jua dapat kutemukan celah
dihatinya, dia memang tak hanya diam, dia meresponku akan tetapi denagn
sifatnya yang cuek.
Entah
perasaan bodoh apa yang menghantuiku, hingga aku berpikir untuk begitu
mencintainya. Tapi hingga kini aku masih bersamanya meski tak ada hubungan
diantara kami, tetapi dia selalu bisa membuatku nyaman, meski orang lain sudah
menangis darah melihatku berjuang habis-habisan. Banyak yang mendekatiku, tapi
entah mengapa hanya dengan dia aku merasakan nyaman dan juga merasa bahwa dia
begitu mengertiku, meski tak mengerti perasaanku.
Hidupku
benar-benar kacau, padahal seharusnya lebih kunikmati hidupku ini. Aku hidup
hanya sekali dan dengan teganya membiarkan hidupku sekacau dan separah ini. Apa
aku sudah berputus asa??apa aku sudah betul-betul menyerah akan hidupku yang
begitu suram??inikah yang direncanakan Tuhan untukku. Apakah akan happy ending
atau aku akan mati dengan tragis, gag ada yang tau.
Aku
hanya melakukan yang terbaik untuk orang-orang disekitarku, tak peduli aku akan
bagaimana, bagiku asalkan mereka tetap ada dan bisa tersenyum. Untuk orang yang
saat ini kucintai dan sangat kusayangi semoga kau kan mengerti dengan
perasaanku ini. Meski akan terlambat atau akan bagaimana, tetapi bagiku
mencintaimu bukanlah sebuah penyesalan, tapi bagiku sebuah anugerah terindah,
meski aku melaluinya dengan begitu sulit, menanjak, berliku, tapi aku yakin
ketika mulus semua akan membaik dengan sendirinya.
Kehancuran
dihidupku gag cukup sampai disitu, aku mempunyai seribu teman bahkan
lebih(lebayyy), tetapi hanya ratusan yang mungkin tulus. Hanya ada beberapa
yang betul-betul mampu menopangku disaat terjatuh. Dan yang lain pergi entah
kemana? Semua terasa munafik, ketika mereka butuh, kata-kata manis terlontar
dari penjuru langit-langit lidahnya, akan tetapi meski aku tersadar, dengan
bodohnya aku tetap ingin melihat bahagia di senyum mereka. Mereka terkadang
memarahiku, tetapi mereka menyayangiku.
Sehancur
dan seburuk apapun hidupku, aku tetap berpikir bahwa “Semua akan baik-baik
saja, mereka dihadirkan dihidupku untuk membuatku tegar, membuatku ikhlas dan
gag cengeng terhadap hidupku yang penuh dengan kehancuran ini”.
Mungkin
memang ini jalan hidupku. Tuhan selalu punya rencana terindah untukku, dan itu
PASTI. Apapun perasaanku, apapun yang aku rasakan. It’s my FEEL..and it’s my
story.