“HILANG”
Apa kalian
pernah berpikir??bahwa suatu hari ketika kamu pergi dari muka bumi ini, kamu
akan dikenang??apa kamu pernah berpikir bahwa kelak akan ada yang mengingat apa
yang pernah kamu lakukan terhadap orang disekitarmu??Ketika kamu tak mampu lagi
berpijak, dan kamu HILANG dari muka bumi ini, apa kamu yakin akan ada yang akan
menangisi jasadmu yang ditutupi kain putih.
Wajahmu
akan tampak pucat pasi, mulutmu kaku, seluruh badanmu terlihat kaku, tak dapat
bergerak, jangankan tersenyum, menggerakkan bibirmu saja kau tak akan mampu
lagi. Apakah saat itu kau baru akan menyadari bahwa semua akan terasa sia-sia??
Apakah
kalian berpikir hidup bahagia itu, mempunyai keluarga yang harmonis, uang yang
banyak, kebutuhan terpenuhi, teman yang banyak, pacar yang setia, baik hati,
saudara yang penyayang, tetangga yang bukan penggosip, sahabat yang bukanlah
seorang pengkhianat, dan juga tidak dikelilingi orang-orang munafik??
KALIAN
SALAH….
Bahagia
itu hanya kita yang rasa..hanya kamu yang mampu mengukur sebatas apa yang mampu
kau sebut bahagia itu. Aku gag butuh bahagia yang sempurna, karena bahagia
untukku ketika aku mampu merasakan perasaan yang dimana kugambarkan itu sebuah
kebahagiaan. Itu bukan ketika aku mendapatkan uang dari ayah ataupun ibuku, atau
bahkan mendapatkan hadiah sebuah mobil dari paman atau sanak saudaraku, tapi
bahagia itu sendiri dapat kurasakan hanya karena seseorang tersenyum padaku.
Terkadang
ketika aku merasa bahagia, aku bertanya dalam hati??apa aku sedang
bahagia?Sampai saat ini aku masih tak dapat mengukur batas kebahagiaanku yang
sesungguhnya.
Temanku
banyak, saudaraku banyak, aku tinggal bersama kedua orangtuaku, sahabatku baik,
temanku ramah,tetapi mengapa seringkali masih ada perasaan Hilang dalam
hati??kenapa aku tak bahagia?
Entah
dosa darimana yang dikirimkan Tuhan untukku, hingga saat ini tak jua kurasakan
bahagia. Aku memang tersenyum, tapi saat itu kurasakan hatiku sedang menangis.
Seperti
berada disebuah hutan yang gelap, dimana kau rasakan hawa dingin, tanpa selimut
yang mampu menghangatkanmu, tanpa cahaya lampu, lilin yang mampu menerangimu.
Sepi..semua menjadi terasa begitu kelam.
Kau
hanya akan bertemankan dengan sosok bayanganmu yang begitu membuatmu ingin
menangis. Bayangan itu akan tertunduk lesu, seakan siluet dirimu yang tersenyum
akan berubah menjadi pola wajah yang sedikit pun tak terguratkan yang namanya
bahagia. Lalu apa yang kau cari??
Setiap
harinya ingin kuhitung jumlah senyum dibibirku yang ku torehkan hanya untuk
mendapatkan senyuman balasan dari mungkin orang yang sedang berada dihadapanku.
Mungkinkah itu akan terlihat bodoh??
Apa
kau mampu menggambarkan hati seseorang hanya dari senyumnya??apa kau yakin itu
bukanlah senyum yang palsu??bahkan ketika seseorang tersenyum dengan begitu
puasnya, tertawa terbahak, bahkan kau akan menemukan sisi lain dari orang
tersebut, apa kau tahu bahwa apa yang ada dibibirnya itu, adalah tangis didalam
hatinya?
Seperti
itukah orang menyebut arti bahagia, jika saja semua yang terjadi dibumi adalah
kejam. Mungkin kalian akan berpikir bahwa ini adalah sebuah curahan dari hati
yang kelam. Jika iya??berarti kalian salah. Karena ini adalah sebuah curahan
hati seseorang yang setiap harinya kalian dapati tersenyum, yang kalian dapati
tertawa, tapi sesungguhnya didalam hatinya begitu sepi, begitu hancur, dan apa
kalian tidak mendengar tangisannnya ketika dia sedang tertawa?
Pintu
kebahagiaannya telah roboh, rapuh oleh keputus asaan yang harus dia bayar
dengan senyuman palsu. Dia mencoba tertawa, tersenyum, dan menunjukkan betapa
bahagianya dia, tapi apa kalian merasakan nadinya bergetar, tubuhnya rapuh, dan
perlahan akan kalian lihat guratan kesedihan dari senyumnya yang mungkin bagi
kalian adalah manis.
Semanis
itukah kisah hidupnya??semanis itukah yang dia rasakan selama ini?sejak kapan
hatinya hancur??sejak kapan senyum indahnya hilang, sejak kapan guratan manis
dibibirnya luntur??jawabannya adalah sejak bahagia yang sesungguhnya HILANG.
Hatinya
rapuh..benteng pertahanannya telah roboh, semuanya hancur dalam sekejap, kini ia
hanyalah seseorang yang menjalani hidupnya dengan tragis, tanpa tujuan dalam
hidupnya. Ia kadang berpikir apa lagi yang akan orang suka terhadapku??Apa akan
ada seseorang yang bahagia disampingku??jangankan untuk membahagiakan
seseorang, membahagiakan diriku saja aku tak mampu.
Perlahan
semua Tanya bodoh akan mengelabui otakmu yang mulai beradu dengan semua saraf
yang ada dikepalamu, yang akan mulai koslet seperti arus listrik yang akhirnya
menjadi terbakar.
Yaa..semua
akan menjadi debu..menjadi debu yang akan siap diterbangkan oleh angin..tertiup..hilang
jejak dan..MATI
Semua
adalah sebuah keterbatasn yang tak mampu kuurai menjadi sebuah kata yang
berarti, seperti hidupku sekarang. Seperti apa mimpiku kelak, apa yang sebenarnya
diinginkan hatiku?
Cinta
yang sebagian orang adalah menjadi kekuatan, tapi bagiku tak akan ada cinta
untuk orang yang berputus asa sepertiku?Aku selalu berkata pada diriku bahwa
aku ini tegar. Aku mampu melukis keindahan dibalik keterpurukanku, aku mencoba
bangkit dari benteng pertahananku yang kokoh, aku bahkan mampu berdiri ketika
kakiku kau patahkan.
Seperti
apa cinta itu??aku seolah mati rasa dengan cinta yang seharusnya mampu menjadi
penghias seperti sebagian yang orang katakan, tapi apa??bagiku bullsheet..
Mereka
berkata, jangan pernah bersedih ketika kau kehilangan cinta, karena suatu hari
akan ada yang lebih baik, yaa…bahkan aku sendiri sering berkata kepada orang
lain bahwa, untuk bertemu dengan orang yang tepat maka kau harus bertemu dengan
orang-orang yang tidak tepat sebelumnya. Yaa..kata itu terlontar dari mulutku
untuk orang-orang yang berputus asa akan cinta. Tapi tak berlaku bagiku.
Aku
malah menganggap ucapanku adalah ilusiku semata, bahkan aku sendiri berpikir
bahwa apa yang aku katakan adalah bullsheet. Karena kebenaran dihidupku adalah,
mereka yang datang adalah orang-orang yang tak bisa menghargai dan juga
mengerti akan perasaan orang lain, yang keluar dari bibirnya yang manis
hanyalah racun yang seketika bisa membiusmu dan membuatmu hancur. Memang
seperti itulah cinta.
Aku
hanya terlalu bodoh untuk mengenal cinta, terlalu rapuh untuk dipertemukan
dengan cinta, cinta entah seperti apa dimataku, semua mungkin hanya akan
menjadi sebuah kepalsuan semata, karena nyatanya cinta tak lagi mampu menyapa
seseorang yang berputus asa sepertiku. Aku bukan hanya kehilangan arti sebuah
BAHAGIA, tapi aku kehilangan CINTA dan juga HARAPAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar