Senin, 06 Januari 2014

Only You



Only You
            Hari ini terasa begitu sangat berbeda dibanding hari sebelumnya, sekarang disaat mataku terbuka aku pun disambut dengan sapaan manis dari seseorang yang begitu membuat hidupku lebih bermakna. Dia Deno, cwok yang saat ini menjadi pujaan hatiku. Dia seseorang yang begitu sangat baik, manis, perhatian, pengertian dan juga begitu sabar meski dia mengenalku begitu singkat.
            Oiya,,pekenalkan aku Dera, cewek yang saat ini duduk di bangku perkuliahan semester 5 jurusan Keperawatan. Aku suka dengan hal yang baru dan menantang, suka dengan humor, suka bercanda, jail dan juga tegar. Aku selalu saja menghadapi begitu banyak cobaan meski semua itu bisa teratasi kecuali satu hal, CINTA.
            Entah kenapa aku begitu kurang beruntung dalam hal percintaan, meski terkesan begitu easy going dan fun tapi entah gag pernah mulus dalam hal satu ini.
Terkadang aku menjadi tempat curhat terbaik bagi teman-temanku, dan yang menganehkan karena aku sendiri kadang bingung mencari jalan keluar bagi urusan percintaanku.
            Berbagai rasa telah aku rasakan, mulai dari manis, pahit, asamnya cinta semua sudah aku rasain, meski jalan satu-satunya Cuma sabar dan ikhlas aku selalu yakin bahwa “semua akan indah pada waktunya”. Seperti itulah aku mencoba untuk member keyakinan pada diriku sekedar penghibur atau entahlah manfaat bagi hidupku.
            Tapi sekarang, telah aku temukan seorang pria yang lebih pantas kusebut seorang malaikat. Deno mungkin cowok terbaik sepanjang sejarah kehidupanku. Deno hadir disaat yang begitu tepat, karena dia hadir disaat aku luka oleh “cinta yang tak pasti”. Deno itu memang hadir pada saat aku sedang dekat dengan seseorang, tetapi hubungan itu gag pernah ada, jadi akhirnya kuputuskan untuk memilih Deno sebagai kekasihku saat ini.
            Aku akhirnya tak salah pilih, Deno memang orang yang tepat untukku. Dia tau cara membuatku bahagia, meski hal kecil sekalipun dia selalu bisa berhasil membuatku luluh. Dia itu tau bagaimana harus marah dan juga tau cara marah yang baik. Dia nyaris selalu membuatku jatuh cinta padanya setiap hari. Umur hubungan kami saja baru menginjak 1 bulan, tapi sumpah kenapa begitu terasa lama. Apa karena hubungan kami yang jarak jauh, atau karena aku dan Deno hanya bisa bertemu 3-4 kali dalam sebulan, dan kalian tau??itu sangat menyiksa. Hehehehe J
            Aku benar-benar merasakan rindu yang begitu dalam ketika harus jauh dari Deno. Saat bertemu sekalipun aku sangat merindukannya, dan serasa tak ingin jauh darinya. Saat bertemu dengannya, meski begitu terlihat canggung dan malu-malu tapi begitu jelas terlihat rindu diantara kami berdua. Aku dan Deno tau persis resiko dari hubungan Long Distance ini, tapi dia yakin mampu maka aku pun tak ragu. Aku selalu percaya dengan Deno dia pun sama selalu percaya padaku.
            Komunikasi diantara kami tak pernah terlewat, kami berdua telah berkomitmen bahwa setiap hari kami akan berkomunikasi baik secara telepon maupun sekedar smsan. Bahkan aku dan Deno membuat jadwal komunikasi, untuk lebih mempererat hubungan kami berdua. Rindu tak hentinya terucap baik dari mulut aku maupun Deno. Dia begitu baik dan romantis, sangat manis.
            Ku akui selama bersama Deno aku begitu bahagia, perhatian dia membuatku begitu sangat berharga, dia selalu mengkhawatirkanku meski dalam hal begitu kecil. Dia akan marah ketika aku telat makan, dia akan marah kalau tau aku lecet sedikit saja, dia akan khawatir berat kalau sms maupun telepon dari dia tak aku jawab, dia akan sedih kalau tau aku sakit, dia akan gelisah kalau harus mengerjakan sesuatu yang butuh waktu untuk beberapa menit meninggalkanku. Aku menjadi orang yang begitu sangat beruntung.
            Dia nyaris begitu sangat sempurna di mataku. Bagiku dia bukan hanya indah tapi sempurna. Dia tau cara memanjakanku dengan baik. Bahkan pada saat marah pun kami berdua gag pernah merasa bahwa kami marah karena pada saat marah sekalipun dia masih memanggilku sayang dan juga masih membuatku selalu tertawa.
            Dia memang begitu sangat manis hingga gula pun kalah dengan manisnya senyum yang Deno punya. Aku terkadang egois dengan sikapku yang terkadang terlalu terkesan membutuhkan perhtaian lebih dari Deno, meski sebenarnya Deno setiap harinya memberikan perhatian yang tak pernah berkurang sedikit pun terhadapku.
Ketika sikap egois itu muncul seperti biasanya Deno selalu berhasil mengatasinya tanpa celah sedikit pun. Deno tak pernah gagal untuk hal membahagiakanku.
            Deno tak pernah marah denganku, meski terkadang itu membuatku sangat jenuh, tetapi aku tau betul bahwa Deno sangat mencintaiku. Deno sangat menyayangiku dan berikanku begitu banyak cinta di setiap hariku. Dan itu pasti sangat membuat semua pasangan manapun bahagia dan sangat romantis.
            Setiap hari Deno menghujaniku dengan kata sayang yang ia punya dan itu tak pernah membuatku bosan untuk mendengar dan selalu mendengarnya. Mulai bangun pagi hingga mataku ingin tertutup Deno selalu ada untuk memberikan cinta, dan itu membuatku tak pernah merasa jauh darinya.
            Suatu hari untuk membuktikan sayangku terhadap Deno, aku berencana untuk memberikan surprise pada Deno. Malam harinya aku sedikit ribut dengan Deno dan kuputuskan untuk menonaktifkan nomer handphone aku, karena aku tau betul bahwa Deno akan sangat cemas ketika nomer aku gag aktif, jadi aku manfaatkan kesempatan itu untuk memberikan surprise pada kekasih hatiku itu.
            Pagi sekali aku sudah bangun dan segera bersiap menuju tempat Deno berada. Sekitar jam 8 pagi aku sudah bersiap, aku dengan sweater merahku dan juga sepatu kesayanganku telah siap menuju tempat pujaan hatiku. Kali ini aku ditemani sahabat aku Fery, Rany dan juga Aiman. Kami berempat pun berangkat.
            Perkiraan sampai disana sekitar sejam tapi ditengah jalan tiba-tiba hujan turun dengan begitu derasnya, kami pun memutuskan untuk berteduh. Karena semakin lama hujan sepertinya tak berniat untuk berhenti akhirnya aku pun memutuskan untuk tetap jalan meski terhadang oleh hujan. Tapi anehnya, meski terhalang oleh hujan aku tetap saja merasa bahagia.
            Hujan masih begitu derasnya membasahi pakaianku dan juga Rany yang saat itu jadi boncenganku. Sempat ngerasa gag enak dengan Rany yang juga ikut kebasahan tetapi gag masalah bagi Rany yang saat itu juga ingin menemui kekasih hatinya di tempat yang sama dengan Deno. Kami masih terus melawan hujan dan akhirnya hujan pun reda. Aku dan Rany pun sedikit mengeringkan baju dan juga mencari toilet dan akhirnya kita berdua sampai di sebuah mesjid.
            Fery dan Aiman masih terjebak hujan jauh dibelakang aku dan memutuskan untuk berteduh rumah pacar Fery. Karena waktu ngeburu kita yang berencana buat balik lagi sore harinya, akhirnya aku mengirimkan message ke Fery dan Aiman untuk menunggu ditempat temen aku yang ada dikota tersebut.
            Sekitar 30 menit sampailah aku dan Rany di rumah temen aku Anto. Perjalanan yang lumayan lama akibat hujan membuat semua badan jadi lemes dan juga capek. Badanku sudah basah dan juga akhirnya pakaian kami pun kering dibadan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar